Langsung ke konten utama

Postingan

Bulan Puasa dan Kesehatan Mental

Photo: Google Ilustration Di balik langit biru Kutaraja yang cerah, di awal Ramadhan 1445 Hijriah, cahaya matahari menyapa tanah dengan kehangatan yang membara. Tak ada embun yang mampu menenangkan siang yang menyengat, menyisakan pengharapan akan hembusan angin malam yang menyejukkan. Hari-hari pertama bulan suci ini telah melintas dengan cepat, meninggalkan jejak tantangan yang mewarnai setiap langkah. Melangkah dari Kuta Lamreung menuju Kopelma Darussalam, langit terasa lebih dekat dan lebih dalam, seolah menyapu jalan dengan sentuhan keagungan alam semesta. Dalam perjalanan ini, saya merasa dorongan untuk berbagi keutamaan-keutamaan bulan puasa, sebuah perjalanan spiritual yang tak pernah selesai, semoga setitik cahaya dari tulisan ini dapat menerangi hati para pembaca. Bulan puasa adalah sebuah momen yang dinantikan dalam kalender keagamaan bagi umat Islam, sering kali tidak hanya dianggap sebagai waktu untuk menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga sebagai kesempatan un
Postingan terbaru

Marah adalah Angin Topan yang Mematikan Lilin Kecerdasan

Photo: Google Ilustration Konflik adalah bagian alami dari kehidupan manusia, tetapi bagaimana kita mengelolanya membedakan kesuksesan dari kegagalan dalam interaksi sosial. Memahami pentingnya mengelola konflik dengan bijaksana adalah langkah pertama menuju hubungan yang sehat dan harmonis dengan lingkungan sekitar. Salah satu kunci dalam mengelola konflik adalah dengan berkomunikasi secara efektif. Mendengarkan dengan penuh perhatian dan memahami perspektif orang lain dapat membantu mengurangi ketegangan dan mempromosikan pemahaman bersama. Sebagaimana pepatah mengatakan, "Bicaralah sedikit, dengarkanlah banyak." Selain itu, penting untuk mengelola emosi dengan baik. Mengendalikan amarah atau kesedihan secara konstruktif akan membantu mencegah konflik meletus menjadi pertengkaran yang tidak produktif. Sebagaimana pepatah menyatakan, "Marah adalah angin topan yang mematikan lilin kecerdasan." Selalu penting untuk mencari solusi yang saling menguntungkan dalam menye

Teamwork Makes The Dream Work

Google Ilustration Oleh: Afdhal Purnama Awal November yang mulai mengering, setelah Oktober yang basah, bulan lalu memang sedikit hanyut oleh berbagai tragedi yang setiap hari menenggelamkan time line media sosial kita dengan berbagai musibah, bencana alam dan bencana buatan, beberapa daerah di tingkat lokal dan nasional diselimuti banjir, kebakaran, tanah longsor dan berbagai hal lainnya, tak kalah menyesakkan jiwa, 174 nyawa suporter sepak bola melayang dalam sebuah perhelatan liga 1 di kota bunga. Pembuka di atas sama sekali tidak ada hubungannya dengan tajuk dari nukilan ini, hanya sekedar catatan bulan lalu untuk i'tibar dan pengingat pribadi agar kejadiannya tidak luput ditelan jam dinding yang terus berputar. Sebagai salah seorang yang ekosistem kerjanya digambarkan dalam sebuah struktur organisasi tak ubahnya skema rantai makanan dalam buku pelajaran biologi, maka penulis ingin menukilkan beberapa hal ahwal sederhana yang barangkali menjadi inspirasi teman-teman dalam mem

Menata Pikiran

Google Ilustration Oleh: Afdhal Purnama Pada sebuah subuh Jum'at oktober yang sejuk, aroma udara pagi itu sedikit lebih segar dari biasanya, mungkin karena peralihan cuaca yang sedang transisi dari musim hujan yang membasuh bumi beberapa pekan yang lalu ke musim cerah berawan khususnya di bawah langit Kutaraja. Subuh itu barangkali adalah sebuah awal baru yang penuh makna dari setiap awal hari yang selalu saya anggap sebagai sebuah awal yang baru, setelah menunaikan shalat shubuh berjamaah pada hari yang syahdu itu seorang penceramah naik ke atas mimbar membawa sebuah tausiyah yang lebih kurang tajuknya ahwal menata pikiran. Memang nasehat-nasehat akan lebih mudah masuk ke dalam hati dan pikiran kita di saat-saat tenang seperti waktu Subuh, sang muballigh menyampaikan bahwa organ otak manusia sebagai alat berpikir diletakkan Allah di bagian tubuh paling atas yaitu di kepala, di saat seseorang berdiri maka otaknya akan lebih tinggi dari hatinya, di saat seseorang berbaring maka otak

Keberanian Adalah Bekal

Google Ilustration Oleh: Afdhal Purnama Rinai hujan menyelimuti oktober yang sesak, terkadang pikiran berputar sendiri mencari nilai-nilai positif yang bisa ditarik dari semua rutinitas yang ada, sedangkan jasad secara pribadi terus terhipnotis berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan yang lain tanpa sempat bermuhasabah duduk kekurangan di masa lalu. Kehidupan adalah budak bagi mereka yang tidak punya bekal untuk menjalaninya dan pemimpin bagi mereka yang sudah cukup bekal dan keberanian untuk mengarunginya. Keberanian adalah mental yang harus dipupuk di alam pikiran masing-masing manusia, karena keberanian tidak menuntut pemiliknya untuk memiliki fisik, kecerdasan dan hati yang sempurna, tapi hanya memerlukan satu sikap berpegang teguh pada kebenaran yang diyakini. Selama kita berpijak di atas kebenaran maka kita tidak perlu takut untuk menghadapi berbagai rintangan yang aral melintang di hadapan kita, pun betapa beratnya risiko yang akan kita hadapi tetap harus semangat menghadapinya

Ringankan Beban, Gerakkan Langkah!

Google Ilustration Oleh: Afdhal Purnama "Bukan gunung yang membuat kita lelah mendaki, tapi pasir dalam sepatu kita. Bukan tujuan yang membuat kita lel ah, tapi beban yang kita bawa." Sering kali yang menhalangi kita dalam melangkah bukanlah karena terjebak dengan kenyataan di depan mata, tetapi lebih karena terjebak prasangka di dalam khayalan. Keadaan ini paling sering dialami oleh orang yang menuntut kesempurnaan dalam setiap hal (perfeksionis), makanya kemudian muncul adagium; orang yang menjadi kaya sering kali bukan orang cerdas dan orang cerdas sering kali tidak menjadi orang kaya. Tentu saja pernyataan tersebut tidak seutuhnya benar, tapi jika mau dipilah kembali makna cerdas yang dimaksud dalam pernyataan tersebut; sepatah kata yang diarahkan bagi orang yang terlalu berlebihan dalam berpikir sehingga takut dalam mengambil keputusan yang menjadikan langkahnya terhenti menganggap keputusannya sebagai sebuah bentuk syukur padahal pasrah pada ketakutan yang bersemayam da

Menikmati Nasi Kucing di Pasar Kembang

  Bagi pembaca yang pernah singgah atau tinggal di Yogyakarta pasti sudah tidak asing lagi dengan Pasar Kembang, nama daerah yang di lokasi tersebut terdapat palang jalan bertuliskan Jl. Malioboro, spot foto paling hits yang tidak boleh terlewatkan untuk mengabadikan momen jika datang ke provinsi daerah istimewa tersebut. Nah, daerah pasar kembang ini dikenal juga dengan sebutan Malioboro. Salah satu kuliner yang wajib dicicipi jika berkunjung ke sini adalah nasi kucing, nasi yang dibungkus dengan ukuran kecil tersebut tersedia di warung-warung dan angkringan di seputaran jalan sekitar Pasar Kembang, nasi kucing biasanya dibandrol dengan harga seribu rupiah sampai dengan tiga ribu rupiah perbungkus sesuai dengan pilihan warung dari yang sederhana sampai yang mewah. Harga tersebut belum termasuk pilihan lauk dipilih untuk menemani santapan nasi, teman nasinya terdiri dari gorengan-gorengan, seperti; ayam, tempe, telur puyuh, sosis, hati ayam dan lain-lain, harganya variatif dan terjangk